Rabu, 10 Juli 2013

Untitled #1

Setelah kamu pisah darinya,aku pikir aku bisa memilikimu. Tapi ternyata pikiran hanyalah pikiran. Perasaan hanya dipermainkan. Cinta yang tulus akhirnya pupus. Sayang yang ku berikan tak dihiraukan. Sakit memang. Sangat sakit. Setelah sesaat sebelumnya merasakan bahagia yang mendalam,kemudian harus merasakan sakit yang sangat mendalam. Bukan hanya retak,hati ini sudah hancur. Aku tidak akan menyalahkan kamu atas segalanya,ini semua memang salahku,aku yang terlalu cepat mengartikan,aku yang menganggap semua akan berakhir bahagia,yang nyatanya tidak. Salahku sudah terlalu bodoh. Menantikannya selama ratusan hari,menangisinya selama puluhan jam,dan mencintainya selama hembusan nafas. Aku melakukannya untukmu,orang yang jelas tidak pernah memikirkanku walau sedetik pun,orang yang jelas tak mencintaiku walau setitik debu pun. Adakah yang lebih menyakitkan dari ini? Aku tidak memvonis diriku sebagai orang yang paling sakit,hanya saja,adakah yang lebih menyakitkan daripada perasaan yang tulus kemudian dipermainkan? Tidak ada yang menjawab bukan? Lagipula,siapa yang peduli akan perasaan perempuan bodoh seperti aku?
Saat kamu membaca ini,ketahuilah,aku masih memikirkanmu,masih menunggu pesan darimu,masih memandangi wajahmu lewat foto yang ku simpan,dan masih merindukanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar